Makalah Tentang Linux
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
. Hampir semua orang sudah tahu tentang system operasi windows, cara
instalasinya, aplikasinya dan lain – lain. Tetapi bagaimanakah dengan system
operasi linux?, mungkin bagi masyarakat di Negara maju seperti jepang, amerika,
dll. Sudah mengenal linux bahkan mampu untuk membuat system operasi yang serupa
dengan linux.
Tetapi
bagaimanakah dengan masyarakat di Negara – Negara berkembang seperti Indonesia?
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia
masih banyak yang gagap teknologi, hanya sebagian kecil saja yang memiliki
wawasan yang luas dalam bidang IT.
Untuk itu saya
mencoba untuk mengambil sedikit andil dalam perkembangan dunia pendidikan di
bidang IT di negara tercinta ini (Indonesia), pada kesempatan ini saya mencoba
untuk menulis beberapa hal mengenai salah satu system operasi (Linux), dalam
makalah ini saya memaparkan tentang sejarah linux, keunggulannya, instalasinya
dan lain sebagainya.
2.
Tujuan
Adapun tujuan
dari penulisan ini adalah :
a. mengetahui
apa itu linux, perbedaan dengan windows
b. mengetahui
perintah dasar linux dan filesystemnya
c. mengetahui
cara instalasi linux dan aplikasinya
d. mengetahui
konfigurasi system
3.
Pembatasan Masalah
Agar penulisan
ini tetap terfokus maka penulisan makalah ini
dibatasi pada :
a. linux dan
sejarahnya
b. perintah
dasar linux dan filesystemnya
c. instalasi
linux
BAB II
ISI
1.
Linux Dan Sejarahnya
Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer untuk
computer, Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan sebagai rujukan
kepada keseluruhan distro Linux (Linux distribution), yang di dalamnya
disertakan program-program lain pendukung sistem operasi. Contoh program
tersebut adalah server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop
(Desktop Environment) (seperti GNOME dan KDE), dan aplikasi perkantoran (office
suite) sepertiOpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric.
Distro Linux
telah mengalami pertumbuhan yang pesat dari segi popularitas, sehingga lebih
populer dari versi UNIX yang menggunakan sistem lisensi dan berbayar
(proprietary) maupun versi UNIX bebas lain yang pada awalnya menandingi
dominasi Microsoft Windows dalam beberapa sisi. Linux mendukung banyak
perangkat keras komputer, dan telah digunakan di berbagai peralatan dari
komputer pribadi, superkomputer dan sistem benam (embedded system), seperti
telepon seluler (Ponsel) dan perekam video pribadi.
Pada awalnya,
Linux dibuat, dikembangkan, dan digunakan oleh peminatnya saja. Kini Linux
telah mendapat dukungan dari perusahaan besar seperti IBM dan Hewlett Packard.
Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan ini dikarenakan
Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional
yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX
proprietari, serta faktor keamanan dan kestabilannya dibandingkan dengan
Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model
pengembangan perangkat lunak sumber terbuka
(opensource software).
Linux ini
disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi GNU General Publi License
(GPL), yang berarti source code Linux juga tersedia bagi publik. Linux
dikembangkan oleh perorangan maupun kelompok yang bekerja secara sukarela. Para
pengembang Linux memanfaatkan jaringan Internet untuk melakukan tukar-menukar
kode, melaporkan bug, dan membenahi segala masalah yang ada. Setiap orang yang
tertarik biasanya dalam pengembangan Linux ini.
Pengembangan
Linux pertama kali dilakukan oleh Linux Benedict Torvalds pada tahun 1991 di
Universitas Helsinki, Finlandia. Kemudian Linux dikembangkan lagi dengan
bantuan dari banyak programmer dan pakar UNIX di Internet. Linux ini bisa
diperoleh dari beberapa distribusi yang umum digunakan, misalnya RedHat, Debian,
Slackware, Caldera, Stampede Linux, TurboLinux dan lain-lain.
Sejarah
linux
UNIX merupakan
salah satu sistem operasi yang mengawali lahirnya Linux ke dunia ini. UNIX
merupakan salah satu sistem operasi yang ada saat ini. Adapun UNIX merupakan
salah satu sistem operasi populer selain keluarga raksasa Microsoft (mulai dari
DOS, MS 9x sampai Vista), Novell, OS/2, BeOS, MacOS dan lainnya.
Sejarah
kemunculan UNIX dimulai pada tahun 1965 ketika para ahli dari Bell Labs, sebuah
laboratorium milik AT&T, bekerja sama dengan MIT dan General Electric
membuat sistem operasi bernama Multics(sudah pernah dengar belum?). Nah, sistem
operasi Multics ini awalnya didesain dengan harapan akan menciptakan beberapa
keunggulan, seperti multiuser, multiprosesor, dan multilevel filesystem. Namun
pada tahun 1969, AT&T akhirnya menghentikan proyek pembuatan Multics karena
sistem operasi Multics ini sudah tidak memenuhi tujuan semula. Dengan kata
lain, proyek ini mengalami hambatan karena dalam kenyataannya Multics banyak terdapat
bugs dan sulit sekali dioperasikan
Kenal Linus
Torvalds kan? Linus dilahirkan di Helsinki, Finlandia pada tanggal 28 Desember
1969. Orang yang disebut sebagai Bapak Linux(LINus UniX) ini, sudah mengenal
bahasa pemrograman pada umurnya yang ke 10. Saat itu ia sering mengutak-atik
komputer kakeknya, Commodore VIC-20. Karena hobinya dalam dunia komputing, 1988
Linus diterima di Univerity of Helsinki dan pada tahun 1990, Linus memulai
kelas pemrograman C pertamanya. Pada tahun 1991, Linus tidak puas terhadap sistem
operasi yang ada pada PC pertamanya (MS-DOS atau Disk Operation System), OS
buatan Microsoft.
Linus lebih
cenderung untuk menggunakan sistem operasi UNIX seperti yang dipakai komputer
milik universitasnya. Akhirnya ia mengganti sistem operasi openSource Minix
yang berbasiskan UNIX. Adapun Minix ini merupakan sistem UNIX kecil yang
dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti
penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini
digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan
Namun Linus
merasa bahwa Minix masih memiliki banyak kelemahan. Dan mulai saat itu, di
usianya yang ke-23, Linus mulai mengutak-atik kernel Minix. Dan ia mulai
mengembangkan sistem yang kompatibel dengan IBM PC. Pada bulan Agustus 1991,
lahirlah Linux 0.01 hasil oprekan Linus, dan pada tanggal 5 Oktober 1991,
secara resmi Linus mengumumkan Linux 0.02 yang hanya dapat menjalankan BASH dan
gcc compiler. Selain itu, Linus juga mempublikasikan sistem operasi buatannya
tersebut lengkap dengan source codenya, yang ternyata disambut dengan sangat
antusias oleh para programmer dan developer di seluruh dunia agar dapat di
develop bersamasama
Sampai saat
ini, Linux dibangun oleh berbagai macam komunitas dan jangan heran apabila
banyak sekali distro-distro Linux yang beredar. Mulai dari yang berbayar sampai
yang gratis, dari untuk pemula sampai tingkat lanjut, dan biasanya dengan
banyaknya distro Linux yang beredar akan membuat orang awam bingung untuk
memilih distro. Bayangkan, ada beratus-ratus distro yang tercipta atau bahkan
beribu-ribu.
Namun perlahan
tapi pasti, diantara distro-distro Linux ini ada yang menyamai (atau bahkan)
melebihi kemampuan dari Sistem Operasi keluarga raksasa (Microsoft) dan dengan
semakin mudahnya dan semakin lengkapnya dukungan Linux pada hardware, besar
kemungkinan Linux akan menjadi alternatif (atau bahkan sistem operasi utama di
dunia). InsyaAllah bila tidak ada halangan, saya akan memberikan tips-tips
memilih distro Linux.
Kelebihan
linux
1. Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan,
tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.
2. Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang
sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun, kini, pandangan ini salah
besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan hampir semudah menggunakan
Windows.
3. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat
alternatifnya di Linux. Kita dapat mengakses situs web Open Source as
Alternative untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan cukup lengkap
tentang alternatif aplikasi Windows di Linux.
4. Keamanan yang lebih unggul daripada Windows. Dapat dikatakan, hampir
semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware,
dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Di mana, Linux sejak awal
didesain multi-user, yang mana bila virus menjangkiti user tertentu, akan
sangat sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Pada
Windows, hal ini tidaklah terjadi. Sehingga bila dilihat dari sisi maintenance
/ perawatan data maupun perangkat keras-pun akan lebih efisien. Artikel yang
menunjang argumen ini:
1. Linux dan
Virus.
2. Melindungi
Windows dari serangan virus dengan menggunakan Linux.
1. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX
sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari
UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba
hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri
kejadian tersebut. Sehingga, tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa
pasar server dunia yang cukup besar. Dari hasil riset IDC, pangsa pasar server
dunia yang menggunakan Linux pada tahun 2008 akan mencapai 25,7 % (dapat dibaca
di eweek.com).
1. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better
backward-compatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah berusia lama,
masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux.
Komputer-komputer yang lama ini tidak perlu dibuang dan masih dapat digunakan
untuk keperluan tertentu dengan menggunakan Linux (sebagai penunjang informasi
dapat membaca artikel “Don’t Throw That Old PC Away–Give It New Life with
Linux“). Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak
dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan
dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras. Sebagai contoh,
beberapa bulan lalu, telah dirilis Windows Vista. Beberapa dokumen yang dibuat
dalam Windows Vista tidak dapat dibuka dalam Windows XP. Sehingga, mau tidak
mau, kita harus beralih ke Windows Vista, dan itu berarti meng-upgrade atau
membeli perangkat keras (hardware) baru yang lebih bagus (perangkat keras
minimum Windows Vista dapat dilihat Microsoft.com). Atau,
bisa jadi ada aplikasi-aplikasi yang dibuat beberapa tahun yang lalu tidak
dapat dibuka lagi di Windows Vista, karena sudah tidak didukung lagi oleh
Microsoft.
Kekurangan
Linux
1. Banyak
pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’. Hal ini
dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan atau edukasi kepada pengguna agar
mulai terbiasa dengan Linux.
2. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu
baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux,
kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.
3. Proses
instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software
di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila
mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download
satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
4. Bagi
administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka
mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi
administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus
belajar.
3.
Instalasi Linux
Bagi mereka
yang tidak mampu untuk membeli sistem operasi Microsoft, maka Linux dapat menjadi
alternatif sistem operasi yang digunakan di PC secara halal & tidak
membajak perangkat lunak sama sekali. Biasanya yang paling membuat pusing
kepala adalah ketakutan / ketidak mampuan dalam menginstalasi sistem operasi
Linux.
Saya sendiri
menggunakan sistem operasi Linux Mandrake 8.0 di PC saya berdampingan dengan
sistem operasi Windows (asli). Saya harus akui sebagian sistem operasi Linux
cukup sulit bagi orang biasa untuk menginstalasi-nya, akan tetapi Linux
Mandrake sudah demikian mudah sekali & kemungkinan gagal-nya rendah.
Secara umum ada
beberapa pilihan cara instalasi yang dapat dilakukan, Linux dapat di instalasi
dengan kondisi:
·
PC sudah
terinstalasi Windows dan seluruh harddisk terpakai oleh Windows. Biasanya kita
menggunakan program partition magic untuk me-resize partisi Windows.
·
PC sama
sekali belum terinstalasi apa-apa, kita mulai dari nol. Seluruh harddisk masih
kosong & belum terformat sama sekali. Kita bisa menginstalasi Linux secara
keseluruhan, atau membagi sebagian partisi untuk Windows.
Pada kesempatan
ini saya hanya memfokuskan teknik instalasi Linux Mandrake tanpa berdampingan
dengan Windows sama sekali. Jika anda ingin dalam satu komputer ada Windows
& Linux sekaligus, install Windows terlebih dulu baru kemudian instalasi
Linux.
Sebelum
instalasi Linux
·
Pastikan kita
masih memiliki sisa harddisk minimal sebesar 1.5GB untuk Linux. Tidak apa apa
jika harddisk tsb. sudah terformat menggunakan Windows FAT32, kita bisa
mengakali agar file systemnya nanti di ubah menjadi Linux.
·
Catat baik-baik
semua data teknis periferal yang ada di komputer yang kita gunakan, seperti,
ethernet card (LAN card), sound card, jenis harddisk, video card. Umumnya Linux
Mandrake dapat secara otomatis mendeteksi card-card tersebut, hal ini hanya
untuk berjagajaga kalau Mandrake gagal mendeteksi card periferal tsb. Cara
paling sederhana & gampang untuk men-check data teknis peralatan / card
periferal yang digunakan adalah menggunakan Windows melalui Start _ Settings _
Control Panel _ System _ Device Manager. Klik device yang kita inginkan &
catat resources yang digunakan.
·
Setting BIOS
diubah agar urutan booting menjadi FDD (floppy) _ CDROM _ HDD (harddisk). Untuk
memasuki setting BIOS tekan ESC atau DEL pada saat booting pertama kali &
cari bagian untuk setting urutan booting.
Siapkan
Partisi Untuk Linux
Bagian ini
merupakan bagian yang paling seru, merupakan seni tersendiri & sangat
tergantung pada kebutuhan kita maupun kondisi awal harddisk yang akan kita
instalasi.
Proses setting
partisi dapat dilakukan secara automatis oleh Linux atau secara manual.
Instalasi
Linux
Masukan CD
Linux Mandrake (CD 1) ke CD drive & booting komputer. Mohon di pastikan
bahwa anda telah menset BIOS agar urutan booting adalah:
FDD (floppy) _
CDROM _ HDD (harddisk).
Jika booting
dari CDROM Linux dapat dilakukan dengan baik maka anda akan melihat logo Linux
Mandrake pada layar. Anda dapat langsung menekan tombol ENTER untuk melanjutkan
proses instalasi.
Perlu saya
ingatkan disini bahwa proses instalasi Linux, terutama bagi yang menggunakan
distribusi Mandrake 8.0 sudah demikian mudahnya karenasebagian besar
parameter-nya tinggal di klik OK saja karena Mandrake telahmendeteksi &
menyiapkan yang terbaik. Di samping itu, sebagian parameter dapat di set ulang
setelah Linux Mandrake terinstall menggunakan fasilitas
Mandrake
Control Center. Oleh karenanya kita tidak perlu takut akan menderita kesulitan
yang berarti untuk menginstalasi Linux. Selanjutnya akan saya overview sedikit
proses yang terjadi pada saat instalasi. Terus terang, sebagian besar yang
harus kita lakukan hanya menekan OK, Accept. Kalaupun kita harus menset sesuatu
biasanya semua tertera dengan jelas pada layar.
Layar pertama
yang akan muncul adalah menanyakan bahasa apa yang ingin anda gunakan dalam
operasi Linux. Sebagian orang akan memilih bahasa Indonesia yang kebetulan di
sediakan juga di Linux Mandrake.
Beberapa rekan,
masih lebih menyukai untuk menggunakan bahasa Inggris karena terbiasa dengan
bahasa Inggris. Tekan tombol OK untuk melanjutkan. Seperti hal-nya proses
instalasi software lainnya, anda akan diminta untuk menerima perjanjian lisensi
penggunakan software. Anda dapat membacanya baik-baik jika dibutuhkan &
jika anda menerima perjanjian penggunaan software tersebut dapat menekan tombol
ACCEPT.
Karena Linux
mempunyai banyak sekali koleksi software, maka ada beberapa pilihan instalasi
yang dapat dilakukan. Oleh karena itu Mandrake memberikan pilihan apakah kita
akan menginstall software yang recommended saja, atau untuk expert (ahli). Pada
pilihan recommended hanya software yang diperlukan saja yang akan di install.
Pada pilihan expert maka banyak software lainnya yang akan di install yang
biasanya hanya dibutuhkan oleh orang yang ahli Linux (bukan user biasa). Bagi
para pemula saya sarankan untuk memilih recommended agar sebagian besar proses
akan di otomatisasi oleh Linux.
Mungkin yang
paling penting hanya pemilihan paket program yang akan digunakan, karena Linux
membawa banyak sekali paket program. Tentunya sebaiknya anda memilih paket
program yang anda butuhkan saja untuk menghemat harddisk. Pada dasarnya pola
fikir yang digunakan tidak terlalu rumit, secara sederhana kita biasanya
memfokuskan pada penggunaan workstation, server atau development. Masing-masing
akan membutuhkan software yang berbeda sekali satu sama lain.
Pada saat anda
mencoba-coba Linux tidak ada salahnya sebanyak mungkin software di install agar
dapat dicoba berbagai hal yang berkaitan dengan Linux. Biasanya cukup salah
satu lingkungan grafik yang di install (saya biasanya memilih KDE) agar tidak
menghabiskan banyak ruang di harddisk. Biasanya harddisk sebesar 1.5-1.9Gbyte
cukup untuk menginstall cukup banyak software termasuk source code untuk
development.
Waktu instalasi
semua paket software akan sangat tergantung pada jenis CD drive & komputer
yang anda gunakan. Untuk komputer saya Pentium II 233MHz membutuhkan sekitar 45
menit s/d 1 jam untuk menginstall semua paket software yang saya inginkan. Pada
beberapa kesempatan saya sempat menginstall di mesin Pentium III CD drive >
40x, ternyata membutuhkan hanya sekitar 5-10 menit-an untuk menginstalasi semua
software yang saya butuhkan.
Setelah semua
software di instalasi, anda akan di tanyakan password untuk root (user
tertinggi) di mesin anda. Jangan sampai lupa password root, karena dengan root
anda dapat melakukan apa saja di komputer anda ini.
Kemudian secara
bertahap kita dapat memasukan user untuk komputer yang akan kita gunakan.
Informasi nama, username, password untuk masingmasing user harus dimasukan
secara manual satu per satu. Sebaiknya untuk penggunaan sehari-hari gunakan
user non-root untuk menjaga jangan sampai kita mengubah konfigurasi system
secara tidak sengaja.
Kita akan di
sodorkan beberapa pilihan untuk menset layar monitor, resolusi, tingkat
warna-nya dll. Biasanya semua sudah di set dengan baik oleh software DrakX.
Sehingga kita hampir tidak perlu melakukan apa-apa kecuali menekan tombol OK.
Untuk aman-nya pengalaman saya dalam pemilihan monitor yang di Linux, saya
biasanya menggunakan setting generic untuk non-interlace monitor jika ingin
memperoleh resolusi di atas 800×600..
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
a) Linux atau
GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer untuk computer yang
disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi GNU General Publi License
(GPL), yang berarti source code Linux juga tersedia bagi public.
b) Pengembangan
Linux pertama kali dilakukan oleh Linux Benedict Torvalds pada tahun 1991 di
Universitas Helsinki, Finlandia. Kemudian Linux dikembangkan lagi dengan
bantuan dari banyak programmer dan pakar UNIX di Internet. Linux ini bisa
diperoleh dari beberapa
distribusi yang
umum digunakan, misalnya RedHat, Debian, Slackware, Caldera, Stampede Linux,
TurboLinux dan lain-lain.
c) Linux
memiliki banyak kelebihan dibanding system operasi windows diantaranya : mudah
didapat dan gratis,mudah digunakan , tidak mudah dijangkiti virus atau bisa
dikatakan bebas dari virus. Aplikasi – aplikasinya dapat diperoleh dengan mudah
dan gratis. Hampir semua
aplikasi di
windows sudah tersedia di linux, sistem operasi linux relatif stabil atau bisa
dikatakan tidak mengenal istilah “hang”.